Pra FGD BSIP Gorontalo: Identifikasi Standar Produksi Benih Padi untuk Ketahanan Pangan
BSIP Gorontalo melaksanakan pra Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan penyuluh, pengawas benih tanaman, dan petani penangkar di wilayah Pohuwato, Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting produksi benih padi dan mengidentifikasi gap antara standar operasional yang diharapkan dengan kenyataan di lapangan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/Tp.020/4/2018, mutu benih mencakup aspek genetik, fisik, fisiologis, dan kesehatan. Penggunaan benih padi bermutu diketahui mampu meningkatkan produksi hingga 20%, yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas tanaman secara signifikan. Hal ini sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi tantangan seperti dampak cekaman El Nino.
Permintaan akan benih padi bermutu terus meningkat, seiring dengan kebutuhan untuk menjamin ketersediaan pangan. Oleh karena itu, identifikasi dan pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produksi benih padi menjadi sangat krusial. Strategi tersebut juga harus selaras dengan program pemerintah yang berfokus pada pencapaian target produksi dan produktivitas, serta penguatan neraca pangan di daerah.
Dalam diskusi tersebut, beberapa aspek teknis yang mendapat perhatian khusus meliputi kemurnian benih sumber, isolasi waktu dan jarak, proses roguing, serta tahap panen dan pasca panen. Diharapkan, hasil dari identifikasi ini dapat memberikan rekomendasi yang jelas bagi pengambil kebijakan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan standar produksi benih padi di Gorontalo dan sekitarnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengusulkan pedoman produksi benih padi yang lebih baik, sesuai dengan kebutuhan daerah dan tantangan global yang dihadapi saat ini.